Minggu, 20 Maret 2016

ALAT MUSIK BALI DAN LAGU BALI BY: ROFIK KIRING



Alat music daerah bali


1. Alat Musik Tradisional Bali - "Gamelan Bali"
Bali yang kita kenal sebagai pulau dewata juga memiliki gamelan seperti halnya provinsi lain di pulau Jawa. Gamelan sendiri merupakan seperangkat alat musik tradisional yang terdiri dari gong, kendang, kempul dan gambang. Bahan pembuatan gamelan antara lain  terbuat dari logam, menghasilkan suara yang nyaring dan gema yang yang bagus, dipakai dalam upacara agama dan mengiringi tarian.Walaupun bisa dikatakan memiliki fungsi yang sama dengan gamelan dari pulau Jawa, akan tetapi bentuk ornamen atau hiasan gamelan Bali menjadi salah satu ciri yang membedakannya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4K9yqjDMMrcoZA_npoOO5Wh8x4fkkGb7hjf3bgWJM9DanbzBUnmgdKxSMIi0j-gsgEFpXSHJLXr0jFkBM20qnUvAL72NuIxQZ4h3SKftRDfordXKKcj9LSIXZMR-BynSniuURrym7GZHa/s1600/balinese_gamelan.jpg
Gamelan Bali

2. Alat Musik Tradisional Bali - "Rindik"

Rindik merupakan salah satu alat musik tradisional Bali. Alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul tersebut terbuat dari susunan bambu. 
Terdapat lima nada dasar yang dimiliki oleh Rindik. Rindik biasa digunakan sebagai musik pengiring hiburan rakyat "Joged Bumbung. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini Rindik sudah lebih fleksibel dalam pemakaiannya. Beberapa diantaranya adalah sebagai pelengkap untuk acara pernikahan/resepsi serta dapat pula untuk menyambut tamu.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6ft8QDNYKkmqYJTlE9DsCDNf26Bjq5dh-TrXieKTuvRPne6usU2PlpGAd9Pnw1FrVJM0ZWhJO4M5btb85rsUnKnwRuQj48Eo9hySSpZ7z8XmcAk9ajR8nnQE8QKsSD-Ewd7ENih2qLwPD/s1600/balinese-rindik.jpg
Alat musik tradisional Bali - Rindik

3. Alat Musik Tradisional Bali - "Ceng-Ceng"
Alat musik tradisional Bali selanjutnya disebut dengan Ceng-ceng. Ceng ceng adalah musik yang berbentuk seperti 2 buah keping simbal yang terbuat dari logam, yang dimainkan dengan carame madukan keping simbal tersebut. Alat musik tradisional Bali yang satu ini dipakai untuk mengiringi gamelan maupun rindik.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcitHR2IP-EXfEjl_FwMZaCG-sv4DrPLctwkwTZbZBXtB3xMB88gbcZ0TucbuGvoSZFFMY7lQ7QPT5gt8R0hP-7G0_8ZQl_32ms5ZjgoeBMsn_yOR9dHf217fXEQw115Mx2rcP_dCAXlS5/s1600/index.jpeg
Alat musik ceng-ceng dari Bali

4. Alat Musik Tradisional Bali - "Pereret"
Alat musik tradisional Pereret dari Bali merupakan alat musik kuno sejenis trompet yang terbuat dari bahan kayu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi trompet. Alat musik ini banyak dibuat di daerah Jembrana, Bali. Biasanya alat musik ini digunakan untuk mengiringi kesenian Sewo Gati. Cara menggunakan Pereret ini adalah dengan meniup alat tersebut sehingga keluar suara yang sangat merdu dan menawan hati.Di Bali jaman dahulu dikenal dengan istilah Pereret pengasih asih. Hal ini disebabkan karena biasanya alat ini sering dipakai oleh perjaka untuk mengguna-gunai seorang gadis yang dicintai nya, lalu memainkannya pada malam hari diatas pohon yang tinggi, sehingga suaranya bisa didengar sayup-sayup merdu dari jarak kurang lebih satu kilometer. Sebelum dipakai, alat tersebut terlebih dahulu diisi dengan kekuatan gaib oleh Jero Balian (Dukun) dengan cara memberi sesajen sakral yang dipersembahkan kepada Sanghyang Pasupati.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSqG3t9Ga7xfkvIz9Kd9k9SCBn4pSK7V_oNhe8ktgxgbh_HDbTRSKrUPjlZEU13fd5o65jG8zSWCEo7Bx3fmOLpjn7HNZ5o7CreJVb1s1ed1f6OQZeWXmrAnefkqHRmcXE2LPGMTPxrSCK/s1600/agnesmeika_gggg.jpg
Alat musik pereret

5. Alat Musik Tradisional Bali - "Genggong"
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9asTlL0Y5ul48jX4fG9q_qtvW-9ki6pa2jYW9axv0AJBMlsq2EhU41YNVGG316_4_7GRumEKSJ6c5Smtg3ruM7kymJYOHKSpe3Sg4VwY6GVDNX2kJFlsOuxdvrf0886VlnUgW7_A7MMwh/s1600/images.jpeg
Alat musik tradisonal genggong Bali
Genggong merupakan salah satu instrumen getar yang unik yang semakin jarang dikenal orang. Keunikannya terletak pada suara yang ditimbulkannya yang bila dirasakan memberi kesan mirip seperti suara katak sawah yang riang gembira bersahut-sahutan di malam hari. Keunikannya yang lain adalah memanfaatkan rongga mulut orang yang membunyikannya sebagai resonator.
Alat musik tradisional Bali ini dibunyikan dengan cara mengulum (yanggem) pada bagian yang disebut “palayah”nya. Jari tangan kiri memegang ujung alat sebelah kiri dan tangan kanan menggenggam tangkai bambu kecil yang dihubungkan dengan tali benang dengan ujung alat di sebelah kanan. Untuk membunyikannya maka benang itu ditarik-tarik ke samping kanan agak menyudut ke depan, tetapi tidak meniupnya. Rongga mulut hanya sebagai resonator, dibesarkan atau dikecilkan sesuai dengan rendah atau tinggi nada yang diinginkan.

Di Bali alat musik Genggong ini semata-mata dipakai sebagai hiburan, misalnya dalam acara perkawinan. Seniman pengrajin pembuat genggong yang masih aktif banyak didapatkan di Desa Batuan, Kabupaten Gianyar, misalnya pada seorang yang bernama I Made Meji. Ada kalanya dibuat sebagai barang “souvenir” yang dijajakan buat para wisatawan.

Bahan untuk membuat genggong adalah pelepah pohon enau yang di Bali disebut “pugoug”. Dipilih yang cukup tua dan kering, lebih diutamakan yang mengering di batangnya sendiri. Dipilih kulit luarnya, dibuat irisan penampang segi empat panjang dengan ukuran lebih kurang 2 cm lebar dan dua puluh cm panjangnya. Bagian dalam yang lunak dibersihkan hingga tinggal luarnya yang keras setebal kira-kira seperempat cm. Palayah atau bagian instrumen yang bergetar terletak di tengah-tengah irisan yang kedua ujungnya berjarak dua cm dari batas ujung penampang irisan. Lebar palayah setengah cm. Palayah terdiri dari badan palayah dan ujung palayah yang berada atau mengarah ke bagian kiri irisan. Ujung palayah ini diusahakan setipis mungkin dengan lebar kira-kira sepuluh mm. Demikian pula bagian badan palayah dibuat tipis, kira-kira 2 cm di bagian atasnya dibuat tetap tebal, yaitu setebal irisan keseluruhan penampang irisan. Selanjutnya pada ujung kanan irisan penampang dibuat lobang tempat tali benang, yang kira-kira panjangnya 5 cm.


Lagu lagudaerah bali




1.dewi ayu

Bali
Dewa ayu ya ya dewa ayu
margiI Ratu mesolah mesolah mabulu wangsul
Hulu hulu wangsul ya ya hulu hulu wangsul
Telan jake cara Jawa memayog cara den bukit Jajajajaja Jajaja pong Jajajajaja

2.janger
Ara kijang jangi janger ko pyak epong
Ara kijang jangi janger ko pyak epong
Kopyak sede kopyak se do pak dedopong
Kopyak sede kopyak se do pak dedopong
Ara kija
Ara kijang jangi janger ko pyak epong
Ara kijang jangi janger ko pyak epong
Kopyak sede kopyak sedopak dedopong
 Kopyak sede kopyak se do pak dedopong                                                                                                          
  Sriag sriog ngiringme jangeran dijaba tengahe
Ara kijang jangi janger ko pyak epong
Ara kijang jangi janger ko pyak epong
3.Mejangeran
Jangi Janger,  sengsenge sengseng janger,
Sengsenge sengseng janger.
Serere nyomane nyore.
Kelap kelap ngalap bunga
Langsing lanjar pamulune nyandat gading
Jalan jani mejangeran
Seledet enyorina tiyang
Arasijang krangi janger, arasijang krangi janger
Arasijang krangi janger, arasijang krngi janger.
Jangi Janger,  Sengsenge sengseng janger,
Sengsenge sengseng janger.
Serere nyomane nyore.Kelap kelap ngalap bunga
Langsing lanjar pamulune nyandat gadingJalan jani mejangeran
Seriang ngentur rora roti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar